Jalan-jalan ke Kota Padang dan Pesisir Sumatera Barat.

Kota Padang di Provinsi Sumatera Barat adalah kota yang menjadi tujuan wisata kami beberapa bulan yang lalu.

Kami, orang dari Manado Sulawesi Utara pergi jalan-jalan ke kota Padang “naik motor” lho. Bagaimana ceritanya? Yuuk disimak sampai selesai! Tapi sebelumnya, apakah Anda sudah pernah jalan-jalan ke Kota Padang? Kalau sudah, Alhamdulillah. Kalau belum, buruan deh kesana! Banyak tempat atau objek wisata yang keren dan kece lho. Kotanya nyaman, indah, bersih dan rapi. Pokoknya asyik deh! Jangan hanya makan masakan Padangnya aja, sekali-kali luangkan waktu berkunjung langsung ke Kota Padangnya yah! 😊

Sejatinya jarak Kota Padang dengan Kab. Mukomuko kampung halamanku relatip cukup dekat Cuma 5 sampai 6 jam. Terbang via pesawat lokal juga bisa.

Usiaku saat ini sudah diatas kepala 3. Tapi, Kota Padang baru saja dua bulan yang lalu aku kunjungi. Selama ini kemana aja?
Saat dekat belum pernah kesana. Eh sekarang udah jauh, malah main atau jalan-jalan ke Kota Padang. Ya begitulah aku, tidak begitu terlalu terobsesi harus mengunjungi suatu tempat atau sebuah objek wisata. Bagiku biarlah mengalir saja seperti air. Suatu saat insya Allah juga akan kesana. Biasanya ada juga orang yang tipikalnya ngebet banget harus pergi ke suatu tempat objek wisata disuatu daerah. Kalau Anda termasuk tipikal yang mana?

Lalu, mengapa aku bisa pergi dan melihat-lihat objek wisata di kota Padang?

Berawal keinginan yang ngebet banget dari istri, yang pengin ngelihat patung Malin Kundang di Kota Padang beberapa tahun yang lalu. Saat edisi pulang kampung pada tahun 2015, ada rencana jalan-jalan ke Kota Padang tapi tidak jadi. Begitu pula saat pulang kampung pada tahun 2016, juga tidak jadi. Karena aku pulang sendiri, otomotis nggak begitu ngebet pengin ke Kota Padang. Pada tahun 2017 juga tidak jadi, karena nggak pulang kampung. Kalau dari Manado hanya tujuannya ke Padang, waduh biayanya nggak kuat. Kalau ada pihak tour and travel mau biayain, wah dengan senang hati sekali akan aku terima. Mungkin Anda punya usaha tour and travel? Mengiklan diri, Ha..ha..ha

Alhamdulillah, baru kesampaian pada edisi pulang kampung pertengahan Juli 2018 lalu. Sebenarnya sih, kami pengin pulang pada saat momen lebaran tapi tertunda. Saat itu bertepatan setelah lebaran ada acara pesta pernikahannya adek sepupu.

Momen bahagia saat pesta pernikahan adek watch on youtube 👉 Momen Pesta Pernikahan Adek Sepupu

So, kami pulang kampungnya pada saat beberapa hari sebelum acara pesta pernikahannya adek sepupu. Rencananya cuma aku sendirian yang akan pulang, karena istri ada pelatihan. Tapi, pelatihannya ditunda lalu istri bisa ngambil cuti dan ikut aki pulang kampung. Yehaa, honeymoon lagi kita. Bisa ketebakkan kalau istri saat itu benar-benar semakin pengin bisa jalan-jalan dan melihat Patung Malin Kundang di kota Padang?

‘Uda, kali ini pokoknya harus ke Padang yah!’, rayu istriku..
‘Ok deh sayangku, insya Allah.’ Ucapku..
Sehari setelah acara pesta pernikahan adek sepupu, kami berdua berangkat ke Kota Padang. Kami orang dari Manado pergi ke kota Padang touring dengan sepeda motor Yamaha Byson nya adekku, jam berapakah kami sampai di Kota Padang?

Dari rumah orang tua di kampung, kami mulai berangkat dari rumah jam 08.00 pagi, aku lupa itu hari apa. Sampai di Ibu Kota Kabupaten Mukomuko biasanya kami sebut Pasa, kami mampir terlebih dahulu kerumahnya adekku yang perempuan.

Bermain dan bercengkrama dengan keponakan laki-laki lebih dari satu jam.
Setelah puas bermain dengan keponakan, jam 10.00 kami mulai lagi melanjutkan perjalanan kami ke kota Padang. Kecepatan motor yang aku kendarai hanya 60 sampai 70 km/jam, karena sambil melihat-lihat pemandangan sekitar.

Perbatasan provinsi Bengkulu sudah kami lewati. Memasuki daerah Silaut, sudah mulai tampak rumah khas Sumatera Barat yaitu rumah “Bagonjong”. Mulai dari perkantoran, masjid, rumah makan, puskesmas dan gedung-gedung lainnya khas rumah seperti rumah adat minang. Bahkan pom bensin juga ada yang seperti rumah adat. Sayangnya nggak sempat di poto.

Ruas jalan yang datar, lebar, membuatkan kami berdua semakin menikmati saat-saat berkendara. Sesampainya di daerah Indrapura sudah siang jam 13.30 WIB dan perut pun terasa lapar. Waktunya makan siang di Rumah Makan Bunda 1.

Selesai makan, kami kembali melanjutkan perjalanan. Semakin banyak rumah atau gedung seperti rumah adat.
Sampai di puncak ….., aku lupa nama puncak bukit itu. Kami mampir disebuah warung sambil ngopi. Melepas penat sejenak plus ngopi agar tetap semangat dan nggak ngantuk. Tak lupa pula kami berdua minum CNI Ester C Plus, agar diperjalanan tetap fit.

Setelah lebih dari 30 menit melepas penat perjalananpun kami lanjutkan. Sudah jam 15.30 kami beranjak dari warung di puncak tersebut.
Mejelang masuk Teluk Bayur, jalanan agak mendaki. Suasananya mirip banget saat akan masuk kota Gorontalo. Bedanya di Gorontalo panas, disini agak sedikit adem. He..he..

Welcome to Padang…

Dan akhirnya, pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Kota Padang. Pukul 17.30, kami sudah masuk ruas jalan by pass kota Padang. Mampir sejenak di SPBU karena sudah masuk waktu sholat Maghrib. Menggunakan fasilitas dari Google Maps guna mencari rumah kontrakannya adek sepupu yang sedang kuliah di kota Padang, setelah itu kami berdua segera meluncur kekontrakannya.
Alhamdulillah sebelum jam 19.00 WIB, kami berdua sudah sampai di rumah kontrakan adek sepupu. Google Maps sangat membantu sekali sebagai tour guide setiap perjalanan. Terima kasih ya mbah Google Maps. Adek sepupu pun menyambut kami berdua dengan senang.

Full beristirahat pada malam hari, keesokan harinya kami berempat siap-siap berangkat menuju………..
Aku naik motor dengan istri, adek sepupu dengan temannya. Seharian, dari pagi hingga malam hari benar-benar kami manfaatkan tuk muterin dan mengunjungi tempat-tempat objek wisata di Kota Padang.
Dimana dan kemana sajakah kami saat di Kota Padang?

1. Pantai Padang

Objek wisata Pantai Padang adalah objek pertama yang kami datangi. Disini kami hanya sekedar poto-poto sekitar 5 menit saja, langsung menuju objek wisata Gunung Padang.

Banyak teman-teman blogger  dan youtuber yang udah datang dan berpoto disini tentunya..

2. Gunung Padang dan Makam Siti Nurbaya

Objek berikutnya yang kami kunjungi yaitu Makam Siti Nurbaya yang berada di atas Gunung Padang. Setelah memarkirkan kendaraan dan membeli tiket masuk. Kami berempat berjalan menaiki anak tangga menuju puncak Gunung Padang. Makam Siti Nurbaya ada diatasnya.

Apakah kami mampu naik sampai diatas puncak dan melihat Makam Siti Nurbaya? Sementara itu, ada pengunjung yang muntah-muntah lho…

Saat itu berat badanku 87 Kg, tentu agak sedikit kewalahan menaiki anak tangga yang lumayan banyak dan tinggi. Sedikit-sedikit berhenti, istri juga begitu. Sementara adek sepupu dengan temannya dengan santai menaiki anak tangga. Pertama bobot berat badan mereka ringan dan kedua mereka sudah sering datang ketempat ini. Menjelang sampai di puncak kami kaget, ada salah seorang pengunjung yang muntah-muntah. Kalau dilihat dari fisiknya sih masih seumuran denganku. Bisa jadi lebih muda. Mungkin karena faktor kecapekan atau barangkali sebelum naik makannya banyak. Bisa jadi….

Tips: kalau Anda pergi berkunjung ke objek wisata Gunung Padang ini sebaiknya siapkan stamina agar tetap fit minum CNI Ester C Plus

View Kota Padang dari atas Gunung Padang

Tak berapa lama kami sampai juga di Makam Siti Nurbaya. Makam yang terletak dibawah batu tersebut hanya kami lihat saja. Tidak boleh mengambil gambar. DILARANG!!!

View Pantai Aia Manih dari atas Gunung Padang

3. Patung Malin Kundang dan Pantai Aia Manih

Turun dari Gunung Padang tempat makam Siti Nurbaya sudah pukul 12.30 WIB. Capek dan perut pun udah mulai keroncongan. Waktunya makan siang…

Tempat makan kami kali ini yaitu di Rumah Makan Fuja….
Menu seafood dan tentu saja tidak lupa dengan petai atau jengkol.
Yuhuuu, makan siang semakin bergairah. Faktor lapar atau rakus? Keduanya…ha…ha…ha

Makan…makan…makan

Selesai makan, kami pun melanjutkan perjalan menuju Patung Malin Kundang di Pantai Aia Manih. Hanya menempuh perjalanan 10 menit saja, kami sudah sampai ditempat tujuan. Masuk dan membeli tiket seharga Rp. 5.000 per orang, saat mau parkir kendaraan kami juga dikenai biaya parkir Rp. 5.000 per motor. Katanya untuk kas pemuda setempat.

Dengan berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan kami menuju Patung Malin Kundang. Banyak para pedagang, kursi-kursi dengan payung-payung untuk bersantai plus aneka makanan yang dijajakan.

Karena tujuan utamanya hanya ingin melihat Patung Malin Kundang, maka kami hanya fokus berjalan kaki menuju Patung Malin Kundang. Sesampai ditempat yang dituju dan tentu saja poto-poto, setelah itu kami segera bergegas kembali dan melanjutkan perjalanan ke objek wisata berikutnya.

4. Museum Adityawarman

Sekembalinya dari melihat Patung Malin Kundang, berikutnya kami mengunjungi Museum Adityawarman di pusat kota Padang. Parkir motor didepan pintu masuk dan membeli tiket, kami pun masuk ke area Museum. Masuk kedalam area museum, berkeliling dan tentu saja poto-poto. Tapi, karena sore dan meseum sudah mau ditutup kami tidak bisa berlama-lama didalam museum. Padahal mau nyoba pakaian adat minang yang ada dimuseum. Insya Allah nanti suatu saat bisa kesana lagi. Amin

Diluar museum juga ada prasasti gempa yang terjadi di Padang beberapa tahun yang lalu.

5. Masjid Raya Sumatera Barat

Keluar dari museum kami mampir sebentar makan gorengan yang dijual dipinggir jalan. Gorengan khas didalamnya ada ketan hitam. Ukurannya bulat besar, 3 buah habis aku sikat.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kembali dengan tujuan melihat Masjid Raya Sumatera Barat. Subhanallah, tak hentinya aku terkagum-kagum dengan kemegahan dan arsitektur dari Masjid Raya Sumatera Barat ini.

Saat kami disana, dilantai atas masjid ditutup karena ada perbaikan. Kami tidak bisa masuk dan melihat-lihat didalam. Dibagian bawah dan depan saja yang bisa kami lihat. Poto-poto disekitar masjid sampai menjelang sholat Maghrib. Wacth on youtubeMomen di Masjid Raya Sumatera Barat

Dari Masjid Raya, kami kembali lagi ke Pantai Padang guna bersantai dan makan jajanan khas disana. Seperti gulai keong yang panjang-panjang. Saat kami berusaha mengeluarkan isi keong yang nggak keluar, tiba-tiba byuurrr….. Ombak air laut naik sampai ke atas tempat kami duduk-duduk.

Alhamdulillah air laut tidak sampai ketempat kami. Tapi, ada beberapa ibu-ibu yang duduk-duduk 5 meter didepan kami basah kuyup terkena air laut. Posisi mereka memang dekat sekali dengan bibir pantai. Orang-orang pun ramai tertawa dengan kejadian tersebut. Karena, sebelumnya sudah diingatkan jangan terlalu dekat. Eh malah mereka tetap masa bodoh, ya udah basah deh.

6. Jembatan Siti Nurbaya

Ba’da sholat Maghrib, kami melanjutkan perjalanan ke Jembatan Siti Nurbaya dekat kota tua. Setelah memarkirkan kendaraan, kami memesan makanan seperti jagung bakar dan bersantai di Jembatan Siti Nurbaya. Suasananya yang romantis, aman, nyaman, bikin betah lama-lama.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, kami beranjak dari Jembatan Siti Nurbaya menuju kembali ke kontrakannya adek sepupu. Sembari melewati kota tua, kami menikmati indahnya kota Padang di malam hari.

Sesampainya dirumah, temannya adek pulang ke tempat kosnya. Sedangkan kami langsung segera beristirahat, karena keesokan harinya harus segera kembali ke Mukomuko.

Diatas jembatan Siti Nurbaya ini minim poto-poto karena udah malam.

7. Pantai Carocok

Beranjak dari kota Padang pagi-pagi sekali, Bismillah kami berdua back to Mukomuko. Bye-bye kota Padang, insya Allah nanti lain kali kami kembali lagi kesini. Amin
Selamat tinggal teluk bayur permai
…………
Silahkan dilanjutkan sendiri….
Memasuki di Kabupetan Pesisir Selatan, kami mampir sejenak di Pantai Carocok. Kami tidak masuk ke lokasi objek wisata, hanya poto-poto sejenak disini.

Hey, klik linknya dan download app RedDoorz skrg untuk mendapatkan diskon menginap berupa RedCash senilai 50.000 di semua hotel RedDoorz! 👇
Promo RedDorz Rp. 50.000

7 respons untuk ‘Jalan-jalan ke Kota Padang dan Pesisir Sumatera Barat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.